Setiap tahun Gereja Katolik memiliki tradisi memperingati Hari Anak Misioner Sedunia, yang dirayakan di Hari Raya Penampakan Tuhan kepada 3 Raja dan kepada dunia (Epifani). Epifani sendiri dirayakan di hari minggu antara 2-8 Januari (minggu pertama januari).
Tahun 1950, Paus Pius XII menetapkan hari minggu pertama januari ini sebagai Hari Anak Misioner Sedunia.
Mengapa anak-anak?
Nilai-nilai universal seperti cinta, kesetiakawanan, doa dan kurban selayaknya ditanamkan dalam diri anak-anak sejak usia dini. Anak-anak belajar menjadi sahabat Yesus dan bersahabat dengan anak lain sedunia. Untuk itulah di Perayaan Epifani ini petugas persembahan yang diwakili BIAK Wilayah St Agustinus Paroki St. Yakobus menggunakan beragam pakaian adat dari 5 benua yang melambangkan karya misioner dunia. Selain itu, inilah hari yang diharapkan mempersatukan semua anak dalam perayaan ekaristi dengan semboyan “Children Helping Children”.
Demikian juga dengan perayaan Epifani kali ini, Kevikepan Surabaya Barat mengadakan perayaan bersama 7 paroki: Paroki St Stefanus Manukan, Paroki St Yakobus Citraland, Paroki Aloysius Gonzaga Darmo Satelit, Paroki Redemptor Mundi Dukuh Kupang, Paroki St Yusuf Karang Pilang, Paroki Sakramen Maha Kudus Pagesangan, dan Paroki Santa Perawan Maria Gresik. Seluruh anak BIAK berkumpul untuk bersama bersuka cita. Semoga, dengan perayaan ekaristi bersama ini membawa semangat persaudaraan yang lebih erat dalam setiap karya kita.
RD. Yohanes Rudi Anada, moderator BIAK Kevikepan Surabaya Barat mengawali khotbahnya dengan nyanyian:
“Allahku besar,
kuat dan perkasa,
tiada yang mustahil bagiNya…”
Dalam khotbahnya, Romo menyampaikan bahwa anak-anak diharapkan meneladani semangat orang Majus dari Timur dengan kuat badan (makan bergizi supaya sehat) dan kuat mental (tidak mudah menyerah dan tegar), kuat hati, dan kuat iman.