Romo Terkasih,

Mengapa orang Katolik berdoa di depan patung? Bukankah ini sangat berbahaya untuk masuknya kuasa kegelapan?

Dari bapak Surya, Surabaya.

 

Bapak Surya yang budiman,

  • (1) Allah bersabda ”Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di bumi” (Keluaran 20:4).
  • (2) Tapi Allah juga berfirman kepada nabi Musa: “Buatlah ular tembaga dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut ular, lalu memandangnya, akan tetap hidup.” (Bilangan 21:8-9).
  • (3) Jadi, masalah sebenarnya bukan membuat patung (sebab Allah malah menyuruhnya). Masalahnya menyembahnya. Patung yang gak disembah, gak masalah.
  • (4) Tapi bagaimana menilainya? Ini menyembah. Itu tidak. Apa ukurannya? Ukurannya bukan sikap fisik orang, tapi sikap batinnya. Sukar menilainya. Ada 2 orang bersikap fisik yang sama, memegang pisau. Yang satu mau membunuh orang tapi yang lain mau memasak. Begitu pula ada 2 orang sama-sama berlutut di depan patung. Sikap batin yang satu menyembah bendanya. Tapi yang lain ternyata menyembah Allah. Gak ada yang tahu. Hanya yang bersangkutan dan Tuhan.
  • (5) Dalam kesukaran menilai seperti itu, kita wajib memberi nasihat kepada pelaku. Wajib menasihati terus, agar dia tidak jatuh dalam berhala. Kewajiban moril yang berat. Kalau tidak kita tunaikan, kita dosa berat sebab membiarkan orang terjerumus ke neraka.
  • (6) Nasihat pertama, kamu boleh saja berlutut di depan patung tapi jangan menyembah bendanya. Yang menyelamatkan bukan bendanya tapi Tuhannya.
  • (7) Kedua, kamu harus cerdas dan beriman, agar kamu menggunakan patung hanya sebagai alat bantu berdoa saja. Tapi kalau kamu tidak cerdas dan tidak beriman, kamu akan melakukan idolatri pemberhalaan atau ketakutan terhadap patung.
  • (8) Ketiga, kamu jangan bekerja-sama dengan kuasa kegelapan untuk merekayasa patung (atau benda suci) yang aslinya gak punya daya apa-apa, menjadi seakan-akan punya daya. Gara-gara diberhalakan itulah maka sebuah benda malah kerasukan kuasa kegelapan.
  • (9) Keempat, kamu jangan minta pelayanan dari kuasa kegelapan. Kalau kamu minta, dia juga minta upah. Upah yg dimintanya melebihi pelayanannya. Hartamu akan dirampoknya habis sampai kamu melarat. Bahkan dia ambil juga kesehatanmu, sampai kamu sakit-sakitan sampai tua, gak mati-mati.
  • (10) Kelima, dalam berhala. Yang menyembah dan mencium kaki patung itu adalah tuannya. Sedang patungnya tsb. malah budaknya yang disuruh-suruh melayani tuannya agar kaya, kuat, dsb. Dalam berhala itu bukan Tuhan diadu lawan patung, tapi lawan Ego (aku). Kemauan Ego selalu dimenangkan, mengalahkan perintah dan larangan Tuhan. Kalau Tuhan saja kalah, apalagi cuma patung.

RD B. JUSTISIANTO.